Senin, 09 Desember 2013

Perdebatan antara Ruhut Sitompul versus Boni Hargens


Perdebatan antara Ruhut Sitompul versus Boni Hargens di sebuah stasiun televisi swasta melalui sambungan telpon berbuah dipolisikannya Ruhut Sitompul oleh Boni Hargens. Boni Hargens mem-polisi-kan Ruhut karena dianggap bahwa ucapan Ruhut dalam debat interaktif tersebut beraroma rasis. Pada kesempatan diskusi tentang proyek Hambalang dan Bu Pur tersebut, Boni berkesempatan menjelaskan tentang kasus tersebut, namun menuai tanggapan emosional Ruhut yang menyerang warna kulitnya Boni yang hitam sembari membandingkannya dengan hitamnya Lumpur Lapindo.

Menanggapi laporan pengamat politik dari Universitas Indonesia ini, Ruhut membela diri dan mengatakan bahwa apa yang dikatakannya adalah pelajaran untuk Boni karena menurutnya Boni juga mengatakan bahwa dirinya tidak cerdas pada kesempatan diskusi tersebut.

Ruhut menganggap bahwa aduan Boni ke polisi hanyalah upaya Boni untuk numpang beken. Sehingga ia tidak takut sedikit pun untuk menghadapi polisi. Bahkan ia menantang Boni untuk sekalian saja melapor ke Tuhan karena dirinya tidak takut.

Rentetan perseteruan ini melahirkan sejumlah reaksi dari berbagai kalangan. Ada yang melihat bahwa ucapan Ruhut berpotensi menularkan virus apartheid di Indonesia. Menurut Karyono Wibowo, Peneliti Senior Public Institute (IPI), “ucapan Ruhut yang menyebut Boni berkulit hitam memang bernada penghinaan. Sikap juru bicara Partai Demokrat itu bisa menimbulkan ketersinggungan seseorang, bahkan ucapan Ruhut bisa dikategorikan melanggar UU No.40 tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnik.” Sehingga dia pun mendukung langkah hukum yang telah ditempuh oleh Boni Hargens guna menjadi pelajaran publik bahwa di negeri yang menghargai kebhinekaan ini seharusnya tidak boleh mendiskriminasikan warna kulit dan etnis seseorang.

Akan tetapi, dari Kubu Demokrat yang diwakili oleh Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mempertanyakan alasan Boni memancing emosi Ruhut. Boni ditudingnya berbicara tanpa data karena mengatakan Presiden SBY gagal selama dua periode kepemimpinannya. Sehingga pantaslah jika Ruhut bereaksi keras. Dengan kata lain, Nurhayati seolah membenarkan ’sikap rasis Ruhut’ jika itu demi membela kepentingan Demokrat dan Presiden SBY.

Sambil menantikan proses hukum yang akan dialami oleh Ruhut Sitompul yang juga adalah jubir Demokrat, satu hal yang menjadi pelajaran penting bagi saya secara priba
di dari perseteruan ini adalah pentingnya mengendalikan diri ketika berdiskusi atau berdebat dengan sesama di ruang publik. Perdebatan atau diskusi yang sehat dan benar harus berfokus dan berlokus pada substansi masalah yang diperdebatkan. Godaan untuk membias atau melebar ke hal-hal tidak substantif tetapi fatal sedapat mungkin dihindari, misalnya: menyerang pribadi penulis atau rekan diskusi. Inilah yang disebut dengan salah satu jenis argumentum ad hominem. Argumentum jenis ini memang dianggap sebagai salah satu sesat pikir yang juga bisa mencerminkan ketidakcerdasan emosional dari sang penuturnya.

Biasanya argumentum jenis ini masih sering saya jumpai dalam relasi bersama di Kompasiana yang selalu digadang-gadang sebagai rumah sehat untuk semua. Untuk menghadapi argumentasi sesat pikir ini, biasanya secara pribadi saya tidak mau menanggapinya atau tidak mau terlibat di dalamnya agar tidak terpancing untuk menyerang balik sebagai mekanisme defensif. Biarkan saja pembaca lain yang akan menilai sejauh mana kematangan intelektual dan emosional dari sang komentator yang suka menyerang pribadi penulis atau teman diskusi lainnya.

Memang tidak cukup jika hanya cerdas secara intelektual tanpa dibarengi kecerdasan emosional ketika berdiskusi di ruang publik semacam kompasiana ini agar tidak jatuh dalam diskriminasi yang berbau SARA baik di dalam tulisan maupun komentar untuk menanggapi tulisan sesama.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls
Design Downloaded from Free Blogger Templates | free website templates | Free Vector Graphics | Web Design Resources.